Sorot

APH TERKESAN TUTUP MATA TERHADAP MARAKNYA PENAMBANGAN ILLEGAL di SEPAJANG SUNGAI DAN PULAU KIYANAk

Spread the love

Busernusantara.com,-Aktivitas penambangan Ti Tower di pulau kiyanak kecamatan Riau silip kabupten Bangka, kini kembali lagi melakukan penambangan di wilayah dimana aktifitas tersebut dilakukan diwilayah hutan bakau, dan aliran sungai ( DAS ) dimana anda ketahui fungsi dari baku itu sendiri sebagai pelindung dan tempat hidup beberapa ekosistem mahluk hidup lainya.(31/01/22).

Terlihat beberapa ponton TI tower Rajuk sedang melakukan penambangan ilegal, tanpa memikirkan kerusakan apa yang mereka lakukan terhadap lingkungan sekitar.

IMG 20220131 WA0136

Baca Juga :  Wujudkan Transparansi, Kapolri Launcing Aplikasi Dumas Presisi

Meski sempat diberitakan dibeberapa media online Bangka Belitung, dan sering nya di lakukan sidak ( Razia ) Yang dilakukan oleh Aparat penegak Hukum, tidak membuat rasa takut bagi mereka yang melakukan penambangan dipulau kianak tersebut, seprti ada mahnet dan tantangan tersendiri untuk menghancurkan keindahan Alam Tersebut demi mengumpulkan sumber daya alam yang berbentuk Mineral logam ( timah )

Mengigat Masih banyak nya aktifitas kegiatan penambangan di pulau kiyanak.

LSM AMAK melalui ketuanya Hadi Susilo mengungkapkan. Yang menjadi aneh itu, infonya Pulau Kiyanak tu IUP PT Timah. Kenapa PT Timah macem kehilangan ingatan bahwa Pulau Kiyanak itu ada IUP miliknya.
Sementara IUP miliknya yg desa Rias penambang Sebu2 di Razia. Padahal skala kecil, sementara di pulau Kiyanak menggunakan Ponton Rajuk…
Ada apa sebenarnya dengan dua fenomena ini? Yang sebu2 di razia yg menggunakan ponton Rajuk, di biarkan merajalela… Ada apa ini wahai *PT TIMAH Tbk???

——————————————-

Seblumnya viral dibebrpa media online .. berita Babel.com.

Sidak tim gabungan utusan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman mewarning keras agar jangan ada pertambangan ilegal hanya untuk mengeruk keuntungan pribadi maupun golongan.

Tim utusan gubernur yang turun dipimpin langsung Kadis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Babel, Amir Syahbana didampingi beberapa anggota Satpol PP bergerak dari pelabuhan Mantung Belinyu, Rabu siang.

Hasil pantauan ratusan ponton yang berada di pulau Kianak tak satupun beraktivitas. Imbasnya, tambang ilegal di seputaran pulau juga berhenti total.

Sehari sebelumnya, banyak ponton berada di pulau Kianak tapi hari ini tinggal sedikit. Ponton ponton banyak bergeser masuk ke dalam hutan bakau.

” Bisa kita lihat hari ini fakta di lapangan semua aktivitas tambang di pulau Kianak dan sekitarnya tutup total. Hanya ada beberapa ponton dan alat pertambangan namun tidak ada manusia satu pun. Artinya apa yang kita laksanakan hari ini sudah diketahui pihak-pihak penambang,” kata Amir Syahbana, Kadis ESDM Babel.

Amir Syahbana menghimbau kepada para penambang dan juga pendana jangan lagi ada pertambangan yang melanggar undang-undang.

“Jangan lagi melaksanakan pertambangan yang tidak didukung oleh perizinan yang berlaku. Selanjutnya karena ini perintah turun langsung dari pak Gubernur kita laporkan dulu dan menunggu tidak lanjut beliau,” ungkapnya.

Kasatreskrim Polres Bangka, AKP Ayu Kusuma Ningrum saat dikonfirmasi di pelabuhan Mantung Belinyu membenarkan pihaknya juga sedang melaksanakan razia di Pulau Kianak. ” Iya benar mau kesana,” katanya.

Terpantau juga Danpos Belinyu PeltuJunaidi bersama anggotanya menggunakan satu kapal juga bertolak dari pelabuhan Mantung ke Pulau Kianak melaksanaan razia.

” Saya di laut Kianak bersama anggota patroli,” sampainya melalui pesan WhatsApp.

Diberitakan sebelumnya, kisruh tambang ilegal Pulau Kianak berasal dari masyarakat nelayan desa Berbura yang mengaku wilayahnya ditambang secara ilegal oleh penambang yang dikoordinir Kadus Tanjung Batu, Agus Ismail.

Sejak pemberitaan terungkap, banyak pemain tambang yang terlibat disana. Kadus Tanjung Batu ternyata tidak sendirian. Disana disebut ada punya L, warga Metro, JG warga Pangkalpinang, As, warga Sungailiat, AR dan Z. Sumber.Berita babel.com.

Editor : Ramon