Diduga Penambang Emas Blok Ciparay Cengkeh Membandel: Polda Banten Diminta Turun Tangan Tertibkan Pengolahan Emas Gunakan Sianida
Lebak_Banten Kamis (6/3/2025)
Para penambang emas blok Kampung Ciparay Cengkeh Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber Lebak Banten, diduga membandel meski krimsus Polda Banten sering Tertibkan para gurandil tersebut, akan tetapi tetap tidak di gubris oleh para penambang itu.
Diketahui nama Para penambang yaitu,
Pandi,Ema haji, bos kodok,dan yang lainnya masih aktif, mengolah emas mengunakan merkuri dan sianida racun kimia yang sangat berbahaya, menurut Polda Banten ini sangat mempengaruhi dampak buruk kepada lingkungan jika terus di labrak paparnya.
Hasil investigasi di lokasi yang aktif itu menurut keterangan para pekerja emak haji,bos PANDI,bos kodok, bos akung,dan haji Eman, katanya. adapun bebatuan didapat dari gunung cirotan dan beli dari para gurandil, terkadang dari gunung batu lawang yang sekarang dijadikan tambang emas milik PT samudra Banten jaya (SBJ) ujarnya saat di wawancarai oleh awak media di tempat pengolahan blok kampung Ciparay cengkeh Desa Sukamulya Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provisi Banten Pada Rabu 5 Maret 2025.
Aparat Penegak Hukum APH) Polda Banten,diminta segara menyelidiki lebih dalam terkait maraknya pengolahan emas ilegal tersebut, guna untuk menjaga lingkungan bebas dari racun kimia berbahaya.
Kemudian para pelaku juga dapat dijerat Undang-undang minerba dan batu bara, Pemerintah mengingatkan ada sanksi pidana bagi pelaku tambang ilegal yakni penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 miliar.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, menyebutkan sanksi akan dikenakan terhadap perusahaan yang tidak memiliki izin saat eksplorasi, melakukan operasi produksi, maupun individu yang menampung, memanfaatkan, atau melakukan pengolahan dan pemurnian.
Sementara pihak yang bersangkutan belum dapat di wawancarai secara terbuka, Karana pada saat awak media meliput pihak yang bersangkutan tidak ada di tempat awak media masih upaya mengkonfirmasi para bos emas ilegal tersebut untuk di wawancarai lebih lanjut
(Hkz)