Sorot

Dirut RPH Pegirikan Sby Tolak Awak Media .

Spread the love

Surabaya-
Berawal dari keluhan masyarakat berinisil S dan F, warga bulak rukem hari ini Jumat 13/9/2024, gabungan dari media busernusantara,media cakrawala tv,media lensa reportase dan media infokriminal mendatangi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian.

Kedatangan media ingin melakukan konfirmasi kepada direktur RPH terkait adanya penutupan stan jualan milik S dan F.

Perlu di ketahui bahwa S dan F ini dulunya jualan daging di pinggir jalan raya pegirian depan RPH bersama banyak penjual disana dan setelah adanya penertiban yang dilakukan oleh pemkot melalui program walikota pak Eri cahyadi semua penjual di depan RPH di buatkan stand di dalam lingkup RPH dan di gratiskan.

Setelah bertahun tahun para pedagang jualan daging di dalam komplek RPH, beberapa hari yang lalu stand S dan F di segel sepihak oleh pegawai RPH bernama bapak wahyu selaku koordinator dan ibu mega serta tidak diijinkan jualan.
Tanpa adanya surat peringatan ataupun menyebut alasan apapun terhadap korban.

Untuk mengetahui alasan penyegelan pada hari ini jumat 13/9/2024, paman korban didampingi beberapa media mendatangi kantor RPH menemui bapak wahyu maupun ibu mega untuk melakukan konfirmasi.

Awal datang disambut security dan disampaikan bahwa bapak wahyu dan ibu mega masih ada rapat dan disuruh menunggu bahkan setelah dijelaskan maksud dan tujuan paman korban untuk konfirmasi oleh satpam dikasih arahan untuk langsung ketemu pak direktur RPH mumpung orangnya juga lagi ada dikantor dan kamipun menunggu.

Selang hampir 1 jam menunggu tiba tiba security bilang kalau pak Direktur sama pak wahyu lagi rapat diluar kantor dan kita pun meminta menemui bu mega namun sayangnya ibu mega tidak berkenan menemui. Yang jadi pertanyaan adalah ada apa kok dengan tiba tiba security bilang kalau pak direktur sama pak wahyu rapat diluar sedangkan dari awal datang katanya lagi rapat didalam dan bahkan mobil Bp F. Arifianto Isnugroho selaku direktur rph pun, juga ada di kantor.
Mungkinkah ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh Dirut Dan Wakilnya Mega. terkait hal ini sehingga enggan untuk menemui rekan jurnalis yang mau melakukan konfirmasi. Bersambung
(Tar Tar)

Baca Juga :  Diduga Tak Kantongi Izin, Warga Minta Galian C di Desa Parakan Ditindak