News

Disdukcapil Lebak Jemput Bola Penyandang Disabilitas Rekam Data Kependudukan

Spread the love

 

Lebak, Busernusantara.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lebak melakukan jemput bola merekam data kependudukan penyandang disabilitas. Perekaman data ini dilakukan di 13 sekolah berkebutuhan khusus.

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Lebak Irawati mengatakan dokumen kependudukan yang direkam adalah e-KTP, Kartu Identitas Anak (KAI), penerbitan kartu keluarga (KK), akta Kelahiran, dan pendataan ragam jenis disabilitas.

“Penyandang disabilitas prioritas pemerintah bagi pembuatan dokumen kependudukannya. (Dokumen) untuk pembayaran BPJS, pendaftaran sekolah, vaksinasi COVID-19, untuk Pilpres,” kata Ira kepada wartawan, di SKH 01 Lebak, Senin (30/5/2022).

Disdukcapil melakukan perekaman di SKH 01 Lebak setelah sebelumnya dilakukan di SKH 02 Lebak. Perekaman dokumen akan terus dilakukan di 13 sekolah khusus lainnya yang tersebar di kecamatan Rangkasbitung, Maja, Malingping, Banjarsari, Wanasalam, Cibeber, dan Pangarangan.

“(Hari ini) targetnya seluruh siswa di SKH 1 ini punya dokumen kependudukan. Selain itu kita ada 13 sekolah khusus yang tersebar di seluruh kecamatan. Kita akan keliling ke sekolah-sekolah, pelayanan jemput bola,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SKH 01 Lebak Ahmad Farid mengatakan total ada 105 siswa di SKH 01 Lebak. Ke-105 siswa itu terbagi di empat jenjang pendidikan, seperti TK, SD, SMP, dan SMA. Siswa di sekolah ini merupakan penyandang tunanetra, tunadaksa, tunagrahita (Down syndrome), tunarungu, dan autisme. Dari 105 siswa, 90 siswa diketahui belum memiliki dokumen kependudukan.

“Mudah-mudahan (terekam semua), saya selaku pimpinan sudah berkoordinasi dengan para wali kelas untuk mengontak para orang tua yang belum mempunyai identitas. Bukan hanya putra-putrinya saja, bahkan keluarganya juga ada yang belum punya,” kata Ahmad.

Baca Juga :  Jika Haji 2020 Batal, Bagaimana dengan Setoran Lunas Jemaah?

“Masih banyak anak-anak disabilitas belum terdata secara kependudukan, mungkin karena keluarganya beranggapan ya sudahlah anaknya seperti ini. Padahal di balik itu, kartu identitas sangat penting,” lanjut dia.

(Kontributor Lebak)