Kabar Daerah

Hanya Lulusan SMA Pelaku Produk Kerjinan Bambu Di Lebak Banten Tembus Pasar Ekspor Belanda

Spread the love

 

Lebak,Busernusantara.com-Produk kerajinan bambu hasil perajin dicurug bitung lebak provinsi Banten berhasil menembus pasar ekspor Belanda. Produk-produk tersebut dihasilkan oleh mayoritas lulusan SMA. Minggu (15/05/2022)

“Kita banyak pesanan ekspor produk kerajinan bambu, ” kata Fahri seorang perajin di Curugbitung

Baca Juga :  Begini Cara Dapatkan Keringanan Tagihan Listrik Bagi Pelanggan Rumah Tangga 450 VA dan 900 VA Subsidi*

Produk kerajinan bambu tersebut memanfaatkan limbah bambu di daerah di Curugbitung. Kini, limbah bambu dapat bernilai dan menghasilkan pendapatan ekonomi.

Para perajin bambu tersebut merupakan para pemuda lulusan SMA yang tergabung dalam gerakan ekonomi kreatif nasional cabang Kabupaten Lebak.

Produk kerajinan bambu itu, di antaranya membuat baki atau tampan untuk tempat buah-buahan, makanan, minuman aqua, tisu, kipas angin, tempat nasi, keranjang parcel, boboko, lampion dan lainnya.

Baca Juga :  SEPMI JAWA BARAT AJAK MASYARAKAT BOIKOT PARPOL YANG MEWACANAKAN PENGUNDURAN PEMILU 2024

“Semua produk itu bahan bakunya bambu, ” kata Fahri.

Menurut dia, produk kerajinan itu ditampung oleh perusahaan eksportir berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 150.000 per buah.

Selama ini, produk bambu itu di wilayahnya di Curugbitung menjadikan andalan ekonomi pemuda.

Adapun pembuatan produk kerajinan bambu tersebut menggunakan peralatan tradisional.

“Kami mengembangkan usaha kerajinan ini untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah, ” kata Fahri.

Perajin produk bambu lainnya, Jaelani (23) mengaku saat ini permintaan produk kerajinan bambu ke Belanda melonjak,lonjakan permintaan itu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Baca Juga :  Polisi Surabaya Bantu Sekeluarga Pengendara Motor Tabrak Truk Kontainer

Produk bambu di Curugbitung sudah berjalan sekitar tiga tahun. Usaha pembuatan produk bambu mendapatkan pembinaan dari pemerintah daerah untuk membentuk kemandirian pemuda agar kreatif dan inovatif.

Jaelani mengatakan, saat ini lulusan SMA di wilayah Curugbitung sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Dengan demikian, mereka pemuda di sini mendapatkan pembinaan yang tergabung Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Cabang Kabupaten Lebak.

“Kami dengan menggeluti kerajinan bambu bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta/ bulan, ” ujar Jaelani.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Abdul Waseh mengapresiasi produk ekonomi kreatif pemuda mampu berkarya di berbagai bidang usaha, termasuk kerajinan bambu Curugbitung.

Saat ini, pemerintah daerah mendorong pemuda itu mandiri, tumbuh, bangkit, bangun Lebak produktif.

“Kami terus membina agar pemuda itu kreatif, produktif dan mandiri sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat, ” ujar Waseh.

(Kontributor Lebak)
-Babang Idan,Heru Kz-
Editor: Zaenal