Sorot

Masa Aliansi Primordial Menggugat Melakukan Aksi Di Depan Gedung DPRD Lebak

Spread the love

Lebak,Busernusantara.com_Ratusan masa yang menamakan diri Aliansi Primordial Menggugat, melakukan aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Lebak,Masa menuntut agar pemerintah berpihak kepada masyarakat,rabu (13/04/2022).

Koordinator aksi Fauzi Nurkholik menyatakan aksi tersebut dilakukan oleh Aliansi primordial menggugat sebagai bentuk kekecewaan kepada pemerintah yang hari ini dinilai tidak berpihak kepada masyarakat, Menurut Fauzi pemerintah telah dikuasai oleh oligarki sehingga setiap kebijakan yang diambil sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat.

WhatsApp Image 2022 04 14 at 14.43.27

Baca Juga :  FWS Akan Siapkan Pelaporan Oknum Jaro Karangnunggal Yang Hina Wartawan dan Sebut Binatang ke Wartawan

” Hari ini kami mahasiswa dari berbagai OKP primordial di kabupaten lebak atas kesadaran sendiri tergerak hati untuk bersama-sama menjalankan fungsi mahasiswa, yaitu memberikan kontrol sosial terhadap pemerintah, khusunya pemerintah kabupaten Lebak yang dalam hal ini kami menilai bahwa oligarki sudah mengendalikan mereka” Ungkapnya

Menurutnya masyarakat Indonesia hari ini harus bersatu, bersama sama-sama menyuarakan agar pemerintah tidak lagi bersikap sewenang-wenang, Maka pihaknya menuntut agar pemerintah bertanggungjawab terhadap kondisi masyarakat hari ini.

” Baik di pusat sampai di daerah masih banyak permasalahan yang sampai hari ini belum terselesaikan, sehingga kami menuntut pemerintah daerah kabupaten Lebak untuk segera berbenah,selesaikan permasalahan yang ada hari ini, pemerintah harus bertanggungjawab” Tutup Fauzi.

Baca Juga :  Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Jombang mengelar tes urine

Masa juga menilai kenaikan harga BBM dan minyak goreng yang belum juga turun sangat mencekik masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah saat ini, Mereka menilai Pemerintah telah melakukan pembiaran kepada para mafia, sehingga pihaknya mendesak agar pemerintah mengambil sikap tegas atas permasalahan yang ada hari ini.

” Kenaikan harga BBM untuk saat ini sangat memberatkan masyarakat kecil karena dilakukan di tengah daya beli masyarakat yang sedang menurun, maka dari itu kenaikan BBM harus dibatalkan. Harga minyak goreng juga harus segera di stabilkan, kami juga meminta agar Mentri perdagangan di copot karena sudah terbukti tidak becus berkerja, kami juga mendesak agar pemerintah segera menangkap mafia-mafia minyak goreng, baik di nasional ataupun di Kabupaten Lebak”. Ujarnya Repi Rijali

Repi juga mengatakan bahwa Iti Octavia Jayabaya sebagai Bupati Lebak sudah gagal dalam melaksanakan tugasnya kepemimpinan, padahal Kabupaten Lebak punya berbagai sektor yang bisa menopang kemajuan daerah tapi Iti Octavia Jayabaya tidak bisa memaksimalkan potensi tersebut.

” Lebak hari ini sangat memprihatinkan, alamnya di eksploitasi, tata kota nya semerawut, tidak ramah kaum disabilitas, kemudian infrastruktur jalan hampir di semua kecamatan yang ada di kabupaten Lebak kondisinya banyak yang rusak, Padahal kita memiliki banyak potensi daerah, lahan pertanian kita ada, hasil laut kita punya, pariwisata dimana mana, kita tidak kurang suatu apapun”.Tegas Repi

Terakhir, Repi mengatakan bahwa pemikiran yang terlalu dangkal apabila Bupati Lebak terus mengkambinghitamkan luas wilayah untuk menutupi ketidakmampuannya dalam membangun dan memimpin lebak.

” Permasalahan tidak meratanya pembangunan infrastruktur jalan di kab. Lebak bukan karena wilayahnya yang terlalu luas dan angaran yang sedikit, tapi karena kualitas berpikir bupatinya yang terlalu ampas dan terlalu sempit “. Tutupnya

Kontributor Lebak: Ref. Dani Saeputra