Sorot

Pemerintah Tutup Mata, Warga Bojongmanik Bangun Jembatan Darurat Sendiri

Spread the love

 

Lebak – Warga Kampung Leuwi,awi, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, bergotong royong membangun jembatan darurat yang menghubungkan dua kecamatan, Bojongmanik dan Leuwidamar. Jembatan yang ambruk setelah diterjang banjir bandang pada 2024 ini menjadi akses utama bagi warga untuk beraktivitas, seperti bertani dan mengantar anak ke sekolah.

Hingga berita ini diterbitkan pada Selasa (28/01/2025), baik Pemerintah Kabupaten Lebak maupun Provinsi Banten belum mengambil langkah perbaikan. Akibatnya, warga setempat terpaksa membangun jembatan darurat menggunakan bambu dan material dari puing jembatan yang rusak. Warga juga melakukan patungan sukarela, dengan sumbangan mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000.

“Jembatan ini sangat penting bagi kami. Setelah ambruk, kami dan anak-anak sekolah terpaksa turun ke sungai untuk menyeberang, dan kami khawatir jika debit air tinggi saat musim hujan,” kata salah seorang warga pada Senin, 27 Januari 2025.

Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen yang dapat dilalui kendaraan dan pejalan kaki, agar mereka bisa beraktivitas dengan aman.

“Harapan kami, pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat segera membangun jembatan permanen, karena ini adalah akses utama warga,” ungkap mereka. (RT & RW)

(Hkz)

Baca Juga :  Dana Desa 8% untuk COVID-19, Raksa ; Tidak Transparan dan Alokasinya perlu dipertanyakan