News

Tunjungan Ala Citayam Fashion Week. Dianggap Mengganggu Kenyamanan

Spread the love

 

Busernusantara.com || Surabaya – Sebagai Wali Kota Eri Cahyadi coba menjelaskan kenapa dihentikannya “Tunjungan Fashion Week” di Jalan Tunjungan Kota Pahlawan, Jatim, Minggu (24/7). Dibubarkan nya Tunjungan Ala Citayam Fashion Week. Dianggap Mengganggu Kenyamanan pengguna jalan hingga Pembubaran dilakukan agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Ya. Kemarin (25/7), benar kami hentikan kegiatan itu, bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda. Tapi ini soal kebaikan bersama, kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan,” kata Eri Cahyadi melalui akun Medsos Instagram @ericahyadi yang sudah terkonfirmasi di Surabaya dilansir Antara, Senin (25/7).

Menurutnya, program serupa bisa dilakukan, misalnya ketika kegiatan car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan sebagai unjuk kreasi fashion anak-anak muda Surabaya.
Selain itu, juga bisa digelar di Balai Pemuda dan berbagai ruang terbuka hijau, dengan tetap jaga kebersihan dan tidak merusak taman. Atau juga di pedestrian dengan konsep terjadwal dan berizin supaya bisa diatur agar tidak mengurangi kenyamanan masyarakat luas.

Sehingga, lanjut WaliKota Surabaya, ide kreasi semacam ini tidak menimbulkan kemacetan jika dilakukan saat CFD dan di ruang-ruang publik non-jalan raya.
“Silakan berkreasi. Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot dan sing gak karu-karuan (bajunya jangan yang ketat dan terbuka), juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo,” kata dia.

Eri mengatakan, di Jalan Tunjungan sendiri, sejak November 2021 sudah diluncurkan konsep “Tunjungan Romansa” sebagai ruang kreasi seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Musik, fashion, kuliner, dan beragam kreasi melebur di Tunjungan Romansa.

Baca Juga :  Jam Pidsus Periksa 3 Orang Pejabat Perusahaan.Terkait Pengadaan Alsintan Pada Kementan RI TA 2015

Sebagian dikonsep di area pedestrian, namun teratur dan tidak mengganggu pengguna jalan.
Soal fashion, Pemkot Surabaya juga telah memfasilitasi berbagai pergelarannya, termasuk dengan menampilkan brand-brand lokal dan UMKM secara rutin, lewat Surabaya Fashion Week dan banyak lagi.

Bila perlu, Pelatihan desain fashion juga dilakukan agar tumbuh desainer-desainer fashion andal dari Surabaya. “Bahkan kami sedang siapkan workshop penulisan fashion agar geliat fashion di Surabaya bisa tersebar luas dan menginspirasi lewat model komunikasi yang baik,” katanya.

Diketahui Satpol PP Surabaya sebelumnya membubarkan peragaan busana di Jalan Tunjungan bertema “Tunjungan Fashion Week” yang meniru Citayam Fashion Week di Jakarta pada Minggu (24/7). Langkah tersebut dilakukan karena mereka dinilai mengganggu arus lalu lintas.
Ada dua titik lokasi Jalan Tunjungan yang dijadikan sebagai ajang peragaan busana yakni zebra cross depan gedung bank swasta Jalan Tunjungan dan zebra cross depan Gang Ketandan hingga Jalan Genteng.

Mereka menggunakan zebra cross. Dikala action berjalan ala diatas calt walk juga memamerkan busana, dengan memencet tombol pelican crosing pada lampu lalu lintas untuk menghentikan kendaraan. kemudian berjalan di zebra cross bak seperti peragaan model. (Cak Bram)