Peristiwa

5 Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah Di Desa Cilangkap Kalanganyar Lebak Banten

Spread the love

 

Lebak,Busernusantara.com-Tanah bergerak kembali terjadi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Setidaknya lima rumah rusak berat karena bencana tersebut.

Tanah bergerak tersebut terjadi di pemukiman Kampung Kebon Kalapa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Lebak, Banten. Kampung ini juga sebelumnya mengalami kondisi serupa pada Januari 2022. Namun saat ini terjadi lebih parah.

IMG 20220612 WA0034

Ety, salah seorang warga setempat mengungkapkan, pergerakan tanah bermula pada Jumat (10/6/2022) sore saat hujan lebat. Saat itu dirinya mendengar suara gemeretak yang bersumber dari depan rumahnya.

“Pas saya keluar ternyata jalan sudah retak memanjang tepat di depan rumah,” Ungkapnya,Sabtu (11/6/2022).

Sekitar pukul 18.30 WIB, muncul suara gemeretak lain yang juga diikuti dentuman keras. Seiring dengan itu, tiba-tiba bagian depan rumah Ety ambruk. Ety kaget bukan kepalang melihat teras rumahnya ambruk, saat itu dia baru selesai ibadah shalat magrib.

IMG 20220612 WA0033

“Saya langsung keluar lewat dapur, takut ambruk semua rumahnya,” beber dia.

Ternyata, bukan hanya rumahnya yang ambruk jalan yang tadinya retak ikut amblas disertai sumber suara dentuman, berasal dari jalan tersebut.

Warga lainpun mengungkapkan, rumahnya terdampak pergerakan tanah. Seluruh bangunan rumahnya pun ikut amblas kata Karman.

Kalau rumahnya memang sudah mulai retak pada Januari lalu, bagian dapur sudah roboh, sekarang makin parah sudah tidak bisa ditinggali.

Di kampung ini, ada lima rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Tiga rusak berat, dua rusak ringan. Selain itu, satu bangunan pabrik tahu juga ambruk. Jalan poros desa juga amblas sekitar dua meter.

Sementara warga yang terdampak tanah begerak kini sudah mengungsi ke rumah kerabat.

Baca Juga :  Sepeda Motor Hantam Dumtruck, Satu Pelajar Meninggal, Satu Kritis

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Febby Rizky Pratama mengatakan, pergerakan tanah di kampung ini terjadi akibat abrasi Sungai Ciujung.

“Polanya masih sama seperti Januari lalu, pemukiman ini berada di tepi sungai, kondisi tanah di bantaran sungai lunak,” tutur Febby.

BPBD Lebak mencatat, pada Januari, satu rumah di kampung ini juga ambruk akibat kejadian yang sama. Jika dengan sekarang total 6 rumah terdampak.

Kata Febby Pihak BPBD,tengah melakukan pemetaan potensi tanah bergerak di kampung ini. Hasil pemetaan akan dipakai untuk melihat titik mana saja yang tidak boleh ada aktivitas warga.

Pihak BPBD mengimbau warga di sekitar bantaran sungai untuk waspada pergerakan tanah susulan. Dan jalan yang putus karena amblas juga tidak bisa dilalui dan sudah dipasang garis polisi.

(Kontributor Lebak)