Polisi Today

Momen Jenderal Polri Makan di Warung Nasi Terminal, Hormat Diperintah Pemilik Warung

Spread the love

Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran meninjau keamanan di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Fadil menyempatkan diri mampir warung nasi di sana untuk mencari makan.

Seakan nostalgia, dalam kesempatan tersebut ia bahkan menceritakan masa mudanya selama masih jadi taruna Akademi Kepolisian.

Tak kalah mengejutkan kala sang jenderal Polri satu ini memberikan hormat atas perintah yang disampaikan pemilik warung.

Simak selengkapnya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @kapoldametrojaya, Rabu (18/5).

Berkunjung ke Warung Nasi di Terminal

Ketika melakukan peninjauan keamanan di Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyambangi salah satu warung makan di sana.

20220518070637 1 momen jenderal polri makan di warung nasi terminal 002 kurnia azizah

Instagram @kapoldametrojaya ©2022

“Ini nanti buat bapak saja, saya enggak mau dibayar loh,” kata pemilik warung.

“No no no. Bungkus saja yang biasa. Ingin cobain masakan ibu. Apa mau makan di sini cobain sedikit,” ujar Fadil.

“Iya pak cobain di sini saja ya pak. Ayo ayo,” ucap istri penjual.

“Jangan kebanyakan nasinya ntar kegemukan. Separuh saja. Mana yang paling khas masakan ibu apa?,” tanya Fadil.

Nostalgia Masa Muda dan Saat Berpangkat Letnan

20220518070639 1 momen jenderal polri makan di warung nasi terminal 004 kurnia azizah

Instagram @kapoldametrojaya ©2022

Bahkan Irjen Fadil menceritakan masa mudanya saat masih duduk di bangku Akademi Kepolisian. Ia kerap berlatih di sekitar wilayah tempat tinggal si ibu pemilik warung, yakni di Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

“Saya coba ini masakannya ibu. Rupanya beliau di Wonosari. Saya bilang dulu waktu saya 20 tahun yang lalu suka lewat situ, jalan kaki lewat Paliyan. Dulu waktu Taruna suka lewat-lewat situ latihan bu,” papar Fadil.

Baca Juga :  Mengagetkan Ada Apa Tiba-tiba Kapolri Keluarkan Perintah Tegas Ini kepada Anak Buahnya

Tak lupa momen kala itu bahkan mengingatkan dirinya akan masa-masa masih berpangkat Letnan Dua.

“Dulu waktu saya masih Letnan Dua, makannya di terminal juga. Ini hitung-hitung nostalgia pak. Waktu dulu masih muda,” kenangnya.

Fadil memilih pesmol ikan patin sebagai lauk. Sekian kali ia memuji hasil masakan ibu pemilik warung tersebut. Bahkan saking lahapnya, Fadil seakan merasa malu dan mengaku jika kelelahan usai bermain bola.

“Tapi enak ikan patinnya,” ucap Fadil.

“Iya pak, mau dibungkus pak?,” tanya si ibu.

“Iya bu bawain sama urapnya,” tukas sang suami.

“Nuwun sewu ini. Gara-gara habis main bola, saya lapar sebenarnya. Saya sudah tahan-tahan ini enggak makan. Ini kalau enggak enak, enggak habis ini,” kelakar Fadil.

Sebagai pemimpin yang humanis dengan kerap terjun di tengah masyarakat, Fadil tak lupa untuk mendengarkan aspirasi warganya.

Bapak pemilik warung meminta agar Irjen Fadil dapat bersikap lebih tegas lagi. Sontak mendengar perintah tersebut, Fadil memberikan komando hormatnya.

“Ada nasihat enggak buat saya, pesan-pesan buat saya. Apa lagi yang harus saya kerjakan?,” tanya Fadil.

“Sifat ketegasannya ditambah terus. Iya biar aman Jakarta,” ungkap bapak pemilik warung.

“Oh, ditambah tegas lagi? Biar aman, damai, adem, sejuk ya. Oke perintah saya laksanakan,” tukas Fadil.