Lebak,(BN)- Dugaan Kepala desa girijagabaya lambat merealisasikan pembangunan di tahap I tahun 2023 kini mencuat ke publik. Dana desa sudah terserap ke desa girijagabaya sebesar Rp 1,125,410,000 namun sampai saat ini belum ada pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat desa Girijagabaya.Kamis (4/5/2023)
Saat dilakukan penelusuran tenyata ada tumpukan batu split dan pasir disepanjang jalan Kampung Nanggung. Menurut warga material yang berada di jalan tersebut rencananya untuk pembetonan yang tidak diketahui kapan pelaksanaannya.
Warganya pun tidak mengetahui terkait pendanaan jalan yang rencanannya akan dilakukan pengecoran tersebut.
Hal ini menimbulkan persepsi publik dan masyarakat desa Girijagabaya pasalnya saat wartawan melakukan penelusuran tercatat hanya Desa Girijagabaya yang belum terlihat melakukan pembangunan apapun di desa tersebut. Tercatat Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak tersebut memiliki dua belas desa namun hanya desa Girijagabaya yang belum terlihat melakukan pembangunan dan merealisasikan anggaran desa yang sudah dicanangkan pemerintah.
Saat hendak ditemui Kepala Desa Girijagabaya sedang berada di luar kota, menurut informasi tetangga sang kepala desa sedang berada di Jakarta.
Namun berbeda dengan informasi yang didapatkan dari perangkat desa yang menyatakan sang kepala desa tersebut sedang berada di Rangkasbitung.
Ditempat terpisah aktivis kabupaten Lebak Banten angkat bicara terkait pemerintah Desa Girijagabaya yang mengungkapkan uang dana desa sudah masuk sebesar Rp 1,125,410,000 ke rekening desa namun tidak terlihat realisasi yang nyata di wilayah desa tersebut, Ia pun mengkritik untuk masyarakat agar dana tersebut patut diawasi.
Saat dihubungi melalui via WhatsApp ekbank desa Girijagabaya Kecamatan Muncang menyapaikan kepada wartawan polisi news.
“Mengenai kegiatan untuk semntara waktu belom pelaksanaan akibat Medan jalan, jadi sopir sopir pengangkut seplit atu pasir terganggu kerna tidak bisa mengirim barang Alngkah baiknya hubungi langsung kepala desa kang ujarnya ekbank desa girijagabaya”.
Senada dengan sang kepala desa keterlambatan pembangunan diakibatkan penurunan anggaran yang menjelang lebaran idul Fitri,serta cuaca yang tidak mendukung karena kondisi hujan yang terus turun saat ini.
“Anggarannya turun kan menjelang lebaran,dan untuk pelaksanaan pembangunan kita terkendala cuaca yang tidak memadai untuk pengerjaan karena kondisi hujan” ungkapnya Via Pesan WhatsApp.
Kontributor Lebak
Jurnalis : Toton Mulyana & Heru KZ